Bahasa Corner
  • Beranda
Home » Puisi Patah Hati » Puisi Patah Hati Bukan Kita Yang Dahulu Karya Budi Rahmah Panjaitan

Puisi Patah Hati Bukan Kita Yang Dahulu Karya Budi Rahmah Panjaitan

Athi'ul
Rabu, 05 April 2017
Puisi Patah Hati

BUKAN KITA YANG DAHULU

Oleh : Budi Rahmah Panjaitan, Medan.

Sekuat Ombak menghempas bibir pantai sore itu
Semerekah senyuman mentari Oranye yang bersaksi
Sekuat pegangan janji di tanganku dan di tanganmu
Jarak panjang yang menambah kerinduan hati

Dermaga sunyi,seakan menyapa dan mengingatkanku
Mengisyaratkan sebuah rencana bertajuk rindu
Yang kau dan aku pengang teguh beberapa bulan lalu
Ditempat sama dan di jam yang sama.
Puisi Patah Hati Bukan Kita Yang Dahulu Karya Budi Rahmah Panjaitan
Puisi Patah Hati Bukan Kita Yang Dahulu Karya Budi Rahmah Panjaitan


Namun kegelisahan mulai menerpa di benakku
Waktu yang kuhabiskan mulai berlalu
Hati dan jiwa yang gelisah berubah menjadi ragu
Apakah namaku dan namaku tak bisa bersatu

Atas nama kita aku dan kau mengukir sebuah rasa
Rasa yang kini tak tau kemana muaranya
Hatiku mendung jiwaku tak lagi percaya
Bahwa pengkhianatan telah di depan mata

Mencoba meyakinkan jiwa yang gelisah
Mengajari hati yang harus kecewa
Memberikan satu makna
Bahwa kau dan aku bukanlah kita.

Bagikan:
Tweet
Komentar
◄ Posting Baru Beranda Posting Lama ►

SITEMAP

  • DAFTAR ISI
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
About | Sitemap | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us
Copyright 2025 • Bahasa Corner