Bahasa Corner
  • Beranda
Home » Puisi Alam » Puisi Alam Istana Tempat Berpijak Karya Devi Ardiyanti

Puisi Alam Istana Tempat Berpijak Karya Devi Ardiyanti

Athi'ul
Minggu, 16 April 2017
Puisi Alam

Istana Tempat Berpijak

Oleh : Devi Ardiyanti, Paguyangan, Brebes.

Jiwa-jiwa bergelora memamah aksara
menganyam makna di setiap hurufnya
menyiratkan rona-rona senja di kornea
bumi tercinta enggan tertampar benalu

siapa jua penjaga angkasa raya
apa dia perusak budaya-budaya
siapa jua penjaga alam semesta
apa dia perusak norma-norma

bila rasa tak tergugah selera
masih ada sela-sela mencinta
lestarikan cakrawala penuh pesona
tangkas berantas kabut kelam

bagaimana bisa kuperdebatkan persemayamanku
sedang aku bertahan di bawah jendela langit
berpijak pada istana Sang Kuasa
menyusuri rotasi waktu bergulir
bertadah memindai keagungan Illahi

ujung poros memainkan perannya
tak kenal henti meski di terpa sumbunya
sang matahari temani ruang pagi hari
bianglala pun ikut berpijar keindahan

lalu apa yang diperdebatkan pada persemayamanku?
beribu isu menggetarkan mulut bumi
mengeluarkan lahar-lahar kehancuran
menimbun segala kebenaran manusia
membumihanguskan keelokan jagad raya.
Puisi Alam Istana Tempat Berpijak Karya Devi Ardiyanti
Puisi Alam Istana Tempat Berpijak Karya Devi Ardiyanti


tanah yang kini kupijakkan
bagaikan pelataran berdebu
menyutradarai aktivitas ragaku
tapi tak mengelak keadaan

yang perlu semua orang tahu
merindu bukan hanya milik perindu
mencinta bukan hanya milik pencita
dan menjaga bukan hanya milik penjaga

Taraban, 5 April 2017

Bagikan:
Tweet
Komentar
◄ Posting Baru Beranda Posting Lama ►

SITEMAP

  • DAFTAR ISI
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
About | Sitemap | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us
Copyright 2025 • Bahasa Corner