Bahasa Corner
  • Beranda
Home » Puisi Filsafat » Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan

Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan

Athi'ul
Rabu, 08 Februari 2017
Puisi Filsafat

Ketiadaan

Oleh : Muhammad Rifky

Ketiadaan?

Sebuah kata dan partikel yang tidak menarik untuk diberi secercah kecil pun rasa perhatian.

Tidak ada yang setidaknya mencoba untuk peduli dari sebuah bentuk ketiadaan.

Partikel itu tidak memiliki popularitas seperti kebahagiaan, senyawa perasaan yang didambakan segala sesuatu yang bernyawa—bahkan oleh phobos yang menginginkan deimos.

Tak ayal abilitas kelima indera manusia pun tak mampu dan tak mau mengecap dari bentuk ketiadaan.

Mereka hanya didesain untuk mendeteksi keeksistensian objek dan zat konkret yang fana. Se-fana hidup mereka.

Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan
Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan



…Tapi

Kau tidak pernah tahu.

Dan tak pernah tahu.

Saat eksistensi zat yang dulunya berarti bagimu tiba-tiba menghilang.

Pergi tanpa pamit.

Hilang tanpa meninggalkan abu.

Lenyap tanpa melukiskan jejak di struktur pedosfer.

Menjadi ‘tidak ada’ begitu saja.

Kau tersadar, ketiadaanlah yang kini kau miliki.

Yang kau kambinghitamkan sebagai kepingan manipulasi non-spasial yang membuatmu sedih dan tenggelam dalam arus lara.

Sebuah wujud artifisial yang kau benci namun selalu ada untukmu.



Hanya waktulah yang bisa menghiburmu dengan alurnya yang terdistorsi.

Waktulah yang akan membuatmu tersadar.

Bahwa ‘ketiadaan’ menyimpan sejuta zat lain di dalamnya.

Yang tak bisa kau serap dengan kelima sensor yang tertanam dalam daging-daging alotmu.

Bagikan:
Tweet
Komentar
◄ Posting Baru Beranda Posting Lama ►

SITEMAP

  • DAFTAR ISI
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
About | Sitemap | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us
Copyright 2025 • Bahasa Corner