Bahasa Corner
  • Beranda
Home » Puisi Cinta » Puisi Cinta Pelarian Karya Nurani Aisiyah Tanjung

Puisi Cinta Pelarian Karya Nurani Aisiyah Tanjung

Athi'ul
Sabtu, 25 Februari 2017
Puisi Cinta

Ku Pelarian Mu ?

Karya : Nurani Aisiyah Tanjung


Kulihat wajahmu yang bersinar polos
Tampilan gayamu sungguh berbudi
Jejak lelakimu sungguh sejati
Jujur kupercaya bahwa kau pria idaman hati

Kau yakinkan ku dengan seribu ucapan suka
Kau mudahkan mengatakan cinta
Kau samakan satu kata berbeda makna
Yang tertafsir dihati besarku
Bahwa kau mencintaiku

Jiwaku rasa bangkit,ragaku takkan goyah
Ku ambil kesempatan yang kau tawarkan
Tak pandang asli atau bajakan
Karena diriku sudah tertipu
Oleh ribuan kata cinta mu

Kujalani hubungan bersamamu
Suka sedih selalu menghantu dalam mimpiku
Layar perantara yang berbiaya,Terus kuisi
Mengganti rindu dari sesak nafas dihati

Kupanggil sosokmu, kupatahkan prasangka buruku
Kusetiakan hubungan denganmu
Kuhabiskan diriku hanya untukmu
Kuhilangkan keras kepalaku
Kubiarkan api marahmu membakar diriku
Yang selalu kupadamkan dengan kesabaran
Semua ini kulakukan
Agar hubungan kita tetap berjalan

Kian waktu terus berganti
Putaran jarum jam takan kembali
Akhirnya aku yang terkhianati
Jauh memandangmu, dekat dihati
Terkulai tak berdaya dalam mimpi yang tak pasti
Lemah jiwaku, karena ku seorang wanita yang tertipu.
Puisi Cinta Pelarian Karya Nurani Aisiyah Tanjung
Puisi Cinta Pelarian Karya Nurani Aisiyah Tanjung


Inginku berontak menyesali nasipku
Takdir terasa, malu terbuang hampa
Dimana ku menjaja muka
Muka yang sudah dibanjir oleh asa

Hati pula sudah hancur, direbus beriak hinaan
kau keberikan,tanpa kau rasakan
nilai kepercayaan ku semakin rendah
karena kutahu bahwa diriku
hanya pelarian untukmu

kau orang jahat setelah ku melihat dari dua mataku
kau hanya manfaatkan diriku
kemudian kau buang muka denganku
yang dikatakan pepatah meng-arti
habis manis sepah kau buang

jika aku hanya hiburan untukmu
kenapa tidak kau tunjukan saja
seberapa kekayaanmu
kenapa tidak kau langkahkan kaki elitmu
di tempat khusus wanita penghibur

tapi setelah ini kutahu
bahwa kau orang yang miskin
miskin harta, dan miskin hati
kau jadikan ku sebagai korban
kau bunuh aku tanpa pisau
kau sakiti aku sebagai bentuk penganiayaan
terhadap cintamu yang gagal

kuharap kau tahu......
ku bukan tandinganmu
dimana hatimu,yang sebisanya menyakitiku
sedang aku tak pernah menyakitimu
sampai sekarang........
aku hanya ingin menunggu karmamu
yang lebih takjim membakar tubuh kekarmu.

Bagikan:
Tweet

ARTIKEL TERKAIT

  • Sajak Cinta Karya Desta Verdiana
  • Puisi Cinta Maafkan Aku Karya Willyanti
  • Puisi Cinta Ruang Rindu Karya Novi Stevani Pratiwi
  • Puisi Cinta Selalu Karya Ratuprabu
  • Puisi Cinta Apriluka Karya Alfin Rizal
Komentar
◄ Posting Baru Beranda Posting Lama ►

SITEMAP

  • DAFTAR ISI
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
About | Sitemap | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us
Copyright 2025 • Bahasa Corner