Bahasa Corner
  • Beranda
Home » Puisi Motivasi » Puisi Motivasi Oleh Samsul Hilal Tasik

Puisi Motivasi Oleh Samsul Hilal Tasik

Athi'ul
Minggu, 14 Februari 2016
Puisi Motivasi

Semangat



Hujan terasa cepat turun ke bumi
Angin seakan cepat dalam berlari
Matahari setia untuk menyinari
Bulan selalu hadir jika malam tiba

Lupakan sakit yang berlalu
Pulihkan hati yang tertusuk duri
Jalankanlah kaki dengan semestinya
Mata gunakanlah melihat kedepan

Kepal eratlah tanganmu
Bisikan telingamu dengan pelan
Kumpulkan tenaga untuk berdiri
Siapkan bibir yang manis untuk tersenyum

Semangatlah kawan
Lihatlah seekor gagak yang terus terbang
Pandanglah pohon yang tetap tumbuh
Mereka smua tetap semangat sekalipun dunia menangis

Ingatlah air matamu sangat berharga
Simpanlah di matamu yang indah
Gunakanlah bibir untuk tersenyum lebar
Gunakan raga untuk berdiri dan berlari

Terbanglah layaknya seekor gagak
Gapai yang selalu di harapkan
Robohkanlah pagar penghalang
Ciptakan hal baru yang akan di gengam

puisi motivasi semangat

Brandal Punya Etika


Kata sopan tanamlah di hatiata saling menghargai tanamlah di jiwa
Kita sesama manusia ciptaannya
Kita hidup di alam yang sama

Burung berterbanganpun saling bersamaan
bulan bintang matahari mereka saling melengkapi
Kak ada yang abadi
Kak ada yang kekal untuk bertahan

Bukankah kita di didik
Lihatlah padi semakin tua semakin merunduk
Seberapa indahnya muka untuk di pandang
Seberapa banyaknya harta yang bergelombang

Ingatlah
Kita tetap sama di mata sang pencipta
Harta dan yang lainnya hanya di titipkan
Akankah mati kelak menggendong itu semua

Kita hidup tidak sebatang kara
Masih ada orang lain yang sama-sama berjuang
Berjuang demi hidup mereka
Hargailah orang hargailah hati

Pejamkanlah mata dan rasakan
Apakah siang dan malam saling egois
Mereka saling menghargai
Mereka saling bergantian

Ucapkan kata yang semestinya
Gunakan tangan untuk menyapa
Yakinkanlah dalam hati
Hidup akan terasa lebih indah

Renungan



Di kala gelapanya dunia
Ku terpuruk seorang diri
Menghela napas perlahan
Meratapi langit yang kian bersedih

Daun yang jatuh ajarilah aku
Arti kesakitan seperti yang kau alami
Pohon tuntunlah diri ini
Betapa kau bisa kuat dalam menahan terjangan angin

Hujan peluklah tubuh ini
Api kobarkanlah dari raga ini
Alam berilah petunjuk
Kemana kaki ini harus melangkah

Mata ini hanya bisa terpejam
Meneteskan air mata
Tangan ini hanya mampu mengusap air mata
Wahai malaikatku di manakah dirimu

Dosa yang telah ku perbuat
Kesalahan yang sering aku lakukan
Hal bodoh yang tak semestinya ku perbuat
Ku mohon jangan dekati lagi raga dan jiwa ini
Menjauhlah dan jangan kembali
Bagikan:
Tweet
Komentar
◄ Posting Baru Beranda Posting Lama ►

SITEMAP

  • DAFTAR ISI
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
About | Sitemap | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us
Copyright 2025 • Bahasa Corner